Setiap pergantian tahun selalu menghadirkan dua sisi: kenangan atas apa yang telah dilalui, dan harapan atas apa yang akan datang. Dalam perspektif Islam, pergantian tahun adalah tanda berkurangnya usia manusia. Allah SWT berfirman:
وَهُوَ الَّذِيْ جَعَلَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ خِلْفَةً لِّمَنْ اَرَادَ اَنْ يَّذَّكَّرَ اَوْ اَرَادَ شُكُوْرًا ٦٢
“Dialah yang menjadikan malam
dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang
yang ingin bersyukur” (QS. Al-Furqan: 62). Maka,
perubahan waktu seharusnya menjadi momen untuk mengambil pelajaran, bukan
sekadar rutinitas tanpa makna.
Refleksi akhir tahun juga
mengajarkan kita tentang pentingnya muhasabah atau introspeksi diri. Allah
mengingatkan:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
“Hai orang-orang yang
beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa
yang telah diperbuatnya untuk hari esok. Dan bertakwalah kepada Allah;
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS.
Al-Hasyr: 18). Ayat ini jelas mengajarkan bahwa setiap muslim harus selalu
menghitung amalnya, sebelum kelak akan dihitung di hadapan Allah.
Kehidupan dunia ini hanya
persinggahan sementara. Semakin tahun berganti, semakin dekat pula manusia
dengan akhir hayat. Allah SWT berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
“Setiap yang bernyawa pasti
akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu akan dikembalikan” (QS.
Al-‘Ankabut: 57). Kesadaran ini seharusnya menumbuhkan semangat untuk lebih
serius menyiapkan bekal amal saleh, bukan sekadar mengejar kesenangan duniawi.
Rasulullah SAW juga memberikan pesan penting tentang
memanfaatkan kesempatan. Beliau bersabda: “Manfaatkanlah lima perkara sebelum
datang lima perkara: masa mudamu sebelum datang masa tuamu, sehatmu sebelum
datang sakitmu, kayamu sebelum datang fakirmu, waktu luangmu sebelum datang
sibukmu, dan hidupmu sebelum datang matimu” (HR. Hakim). Pesan
ini selaras dengan refleksi akhir tahun: jangan sampai waktu berlalu tanpa
makna.
Akhirnya, akhir tahun adalah
saat tepat untuk memperbanyak syukur, memperbaiki diri, dan mempertebal
keimanan. Allah SWT berjanji:
وَقَالَ مُوْسٰٓى اِنْ تَكْفُرُوْٓا اَنْتُمْ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًاۙ فَاِنَّ اللّٰهَ لَغَنِيٌّ حَمِيْدٌ
“Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu...” (QS.
Ibrahim: 7). Dengan rasa syukur dan tekad baru, seorang muslim dapat menutup
tahun dengan kebaikan dan membuka tahun berikutnya dengan harapan yang lebih
besar untuk mendapat ridha Allah SWT.
Sumber
: https://lppaik.ummetro.ac.id/refleksi-akhir-tahun-waktu-yang-terlewat-amal-yang-tercatat
0 Komentar